Rabu, 13 Januari 2016

Yuk Bahas Mahar!

Happy New Year semuanyaa ^^

Post pertama nih di tahun 2016,  2016 itu berarti tahunnya aku dan abang (dan tahun untuk kalian semua yg rencana menikah di tahun ini). Ngga berasa banget kali ini udah mulai ngitung bulan dan udah mulai berasa kejar2an sama waktu. Ada aja pertengkaran kecil mengenai perintilan wedding dan mulai gontok-gontokkan ini itu sama si abang, tapi justru ini seni nya mempersiapkan pernikahan, tetep sih ujung2nya sayang2an karna abang lebih banyak ngalah *evil laugh*

Kali ini mau bahas poin penting dari suatu pernikahan karna merupakan syarat syah nya untuk pernikahan dalam ajaran islam, yakni MAHAR. Mahar dalam Islam sendiri artinya tanda cinta dan merupakan simbol penghormatan terhadap perempuan yang disyariatkan sebagai hadiah laki-laki terhadap perempuan yang di inginkannya untuk menjadi pendamping hidup atau dengan kata lain Mahar merupakan lambang kesiapan dan kesediaan suami untuk memberikan nafkah lahir kepada istri dan anak-anaknya kelak. Tapi faktanya saat ini kebanyakan orangtua justru agak sedikit berlebihan dalam meminta mahar dan mereka menuntut uang yang sangat banyak kepada calon suami ketika akan menikahkan putri mereka. Padahal mahar ini sepenuhnya mutlak hak calon istri lho, bukan orangtua. Berikut ada kutipan hadist yang aku suka terkait dengan pembahasan mahar diatas:


Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda "Sesungguhnya pernikahan yang paling berkah adalah pernikahan yang bermahar sedikit." (mukhtasar sunan abu daud)

dan 

Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya diantara tanda-tanda berkah perempuan adalah mudah dilamar, murah maharnya dan murah rahimnya." (HR Ahmad)


Sebetulnya tidak ada batasan atau ketetapan untuk mahar harus seperti apa. Karena kembali lagi, Mahar adalah sesuatu yang diminta calon istri terhadap calon suaminya yang seharusnya tidak memberatkan, walaupun ga ada salahnya juga kita minta mahar yang jumlahnya fantastik dengan catatan selagi calon suaminya mampu. Kalau untuk aku pribadi, sebelum memutuskan nikah memang sudah ada bayangan mau mahar seperti apa (Ini ketauan banget otaknya kepikiran nikahan melulu, hahaha). Dan memang mahar ini udah ditetapin jauh banget diawal sebelum DP ini itu. Ayoo tebak mahar aku apa? Hehehe. Mahar yang aku minta, menurutku sederhana dan ketika aku info ke abang pun, dia tidak keberatan. Kembali lagi yah setiap orang kemampuannya beda2, dan aku bersyukur mahar tersebut sudah cukup sebagai maharku serta abang menyanggupinya dan yang terpenting mahar tersebut harus murni dari penghasilannya sendiri.


Ini penampakan Mahar yang aku minta :)
Logam Mulia 10gr.


Untuk mahar sendiri, abang sengaja aku bukain tabungan cicil emas di Bank Syariah Mandiri. Jadi aku daftarin tabungannya dia tahun 2014 dan Januari kemarin sudah dilunasin sama dia, seharusnya baru lunas itu nanti September 2016. Udah ada yang pernah dengar sebelumnya belum tentang tabungan cicil emas? Prosesnya cepet dan gampang banget, saat pendaftaran hanya cukup membayar 20% dari harga jual emas saat itu, lalu ditentuin per bulannya harus setor berapa (minimal 24 bulan atau 2 tahun setoran), setelah itu tinggal setor tunai biasa setiap bulannya. Jadi masalah mahar ini lah yang paling pertama aku urusin sebelum urus catering, gedung dll. Karena sistemnya tabungan setiap bulan, jadinya ngga berasa aja untuk mahar ini tau2 udah selesai dan LM nya pun udah ready. Kenapa ngga beli langsung cash aja? Karena anggapannya saat itu sistemnya seperti nabung aja dan sebetulnya iseng2 aja, hehehe. 


Saat Logam Mulia udah ditangan pun aku masih ngga percaya, jadi ini LM nya? ini Mahar buat nikahan kita? Jadi beneran nikah dong kita bang, hahahaha  minta dikemplang banget calon istri macem gini. So, urusan Mahar kelar, untuk kotak maharnya pun udah jadi, nanti aku posting di next post yaaa. Jadi, apa maharmu? ^^


Cheers,
Ika Minie